Monday, June 29, 2009

malam di Yogyakarta

Kehidupan malam di Yogyakarta

Senin, 16-02-2009 10:35:34 oleh: Eko Suprapto Wibowo
Saluran: Peristiwa

Malam itu, jam 1 malam saya pergi dari rumah siswa untuk revisi bantu tesis (ya, that's me, penyelamat di atas: p). Untuk Prambanan dari Bantul, Yogyakarta saya sempatkan melalui bagian kota. Sebenarnya, lebih banyak ruang, ketika Ring Road Timur, lebih selatan, tetapi kali ini saya Pingin oleh bagian kota Yogyakarta.

Wow, surprise! Saya dapat memahami orang-orang yang tidak pernah ga malam, saya baru sampai saat ini sulit untuk suasana Jogja setelah tengah malam. Agak kaget! Melalui Kafe Papillon, saya melambat untuk beberapa saat, hanya ingin tahu .. Wah, di sebelah kiri terdapat 2 perempuan, pakaian yang minim cekakak-cekikik, merapat dengan aroma alkohol Sting. Huuuf ...

Aku pergi ke Alun-Alun Istana, wah-pas ada wedang perdagangan putaran. Sip itu. Perlu hangat pertama. Penurunan dalam jangka pendek dan chatting dengan Beki Mas (The Merchant round): "Di dunia ini terdapat orang-orang yang hanya 10 ribu, jadi ya mas?" Ia berkata: "Ya, ya, yang MAS. Menghambur yang hamburkan uang." Saya timpali, "Tau ga Mas, sebotol J juta ..?". Saya lihat harga Jack D dengan arogannya dipampang di banyak tempat di kota Yogyakarta. "Wah, segitu ya mas?"

Setelah ini, kita melihat pada Waria adalah ... Saya pikir, apa yang dingin ga? Lha wong saya jas hujan (gerimis ringan) aja, santai, ini adalah alasan mengapa ... deh tahu apa namanya digunakan, yang jelas, GA sama jarak swimmer. : P

Saya terus melakukan perjalanan di Bantul, di mana orang tua dalam persahabatan dari Denpasar, Bali.

Ketika saudara saya berkata: "Pada kenyataannya, mereka memiliki pilihan, bukan karena masalah ekonomi, tetapi karena mereka bahagia dengan pilihan"



Bagaimana pendapat Anda? Bagaimana dengan saudara?